1. Menginginkan hal-hal mewah
Kita ingin hidup sejahtera dan masyarakat mendefisikan keberhasilan dengan melihat harta-benda
yang kita miliki. Barang atau produk tidak pernah berkurang untuk
dibeli. Oleh karena itu, kita perlu mengelola keinginan membeli
barang-barang mewah dengan membuatnya sebagai suatu tujuan. Dengan
demikian, kita bisa terhindar dari godaan membeli ini-itu.
2. Tidak sabar menabung
Kalau kakek-nenek kita menjunjung tinggi budaya menabung untuk
kebutuhan masa-masa selanjutnya, kita sebaliknya lebih suka langsung
membeli barang-barang dengan sistem utang, kemudian tinggal mencicil
kreditnya. Kita tidak pernah sabar untuk menabung, padahal kredit juga
bukan sesuatu yang mudah didapat. Sebaiknya, kita menentukan besar
target kredit tertentu dan berusaha agar tidak melebihi batas tersebut.
3. Kita semua pengumpul barang
Begitu kita mulai memiliki sesuatu, kita akan tergerak memiliki hal-hal lain untuk melengkapinya. Misalnya, setelah membeli sofa baru, kita akan terdorong untuk membeli karpet baru. Coba berusaha mengendalikan diri.
4. Sifat cemburu atau iri hati
Kita semua ingin hidup sama sejahteranya dengan para tetangga, keluarga-keluarga dan teman-teman di tempat kerja. Bila ada
yang membeli alat atau fasilitas tertentu, kita semua juga ingin
mempunyainya. Mengapa tidak saling meminjam saja, daripada harus
membeli?
5. Rayuan iklan
Para pencipta iklan membuat rangkaian kata-kata menarik dan
membangun pencitraan yang menggoda dan mendorong kita membeli apa yang
belum dimiliki. Jangan biarkan diri kita terbawa arus dan menganggap
bahwa hanya kita sendiri saja yang belum memiliki barang yang ditawarkan
dalam promosi iklan tersebut.
6. Kehidupan sosial juga butuh biaya
Tidak ada yang mau duduk termenung sendirian di rumah setiap sore.
Keluar malam bersama teman-teman juga butuh biaya tertentu. Siapa saja
pasti mau mentraktir dan mengajak kita ke tempat-tempat yang sedikit
lebih murah? Ceritakan tempat-tempat atau kegiatan sore yang berbiaya
murah tersebut kepada teman-teman.
7. Anak-anak
Bila mempunyai anak, kita akan tahu kalau anak-anak butuh biaya
banyak juga. Mereka akan minta dibelikan mainan-mainan terbaru yang ada
di toko-toko mainan. Usahakan supaya tidak selalu meluluskan semua
permintaan anak-anak tanpa pertimbangan yang bijaksana.
8. Romantika
Bila kita baru membangun hubungan asmara atau mungkin sedang dalam
tahap pendekatan, kita tentu perlu mengeluarkan biaya untuk mengalami
pengalaman kebersamaan dan untuk memberi hadiah tanda cinta. Ada baiknya
mencoba membayar sendiri-sendiri saat berpergian berdua. Ingat,
kepribadian kita yang membuat kekasih kita tertarik, bukan hal-hal yang
kita berikan kepadanya.
9. Ketergantungan
Ini mungkin kata yang menyakitkan, namun faktanya kita bisa
mengalami ketergantungan pada apapun. Minuman, obat-obatan dan rokok
merupakan kebiasaan-kebiasaan yang menghabiskan banyak uang, tetapi
bagaimana dengan cappucino dan lattes? Kedua hal yang disebut terakhir
ini juga memakan banyak uang.
10. Penghasilan terlalu kecil
Cara yang baik
untuk membenarkan pengeluaran yang berlebihan adalah dengan menyalahkan
penghasilan yang terlalu kecil. Kita perlu berusaha mewujudkan
keseimbangan antara pengeluaran dan pemasukan.
Rabu, 27 November 2013
10 alasan mengapa kita tidak pernah puas
20.22
No comments
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar